kenapa harus merenungi

Jika masa silam membuat anda tak menentu di masa kini, kenapa harus merenungi masa lampau. Waktu berjalan dengan kecepatan tepat disetiap sudut ruang, sebagai penguasa tanpa batas

BBM Naik Dan langka ??

BBM langka, pedagang bensin eceran banyak tutup, nafkah mereka lenyap, harga2 naik. Potret kemelaratan rakyat kecil.

bapaknya revolusi

Kemiskinan adalah bapaknya revolusi, dimana ada diskriminasi disitu ada perlawanan.. #gurau

tomcat musuh hama wereng

Walaupun tomcat musuh hama wereng selama manusia jadi korbannya. Tak ada ampun sebaiknya berantas saja..

inspirasi nyepi

Hidup bukan semata- mata hanya mengulang apa yg sdh kita pelajari, tapi kita hrs belajar menemukan hal yg baru. #inspirasi nyepi

Selamat Datang

Dinamika News " Dinamis dan Beretika" Terbit Mingguan

Peluang terbuka untuk anda yang ingin berkarir dibidang jurnalis/wartawan/ti. Pria dan wanita usia maksimal 25 tahun, berkemauan keras. kirim CV via email: dinamika.redaktur@yahoo.com
The opportunities open to those of you who want a career in the field of journalist/reporter/ti. Men and women aged up to 25 years, strong-willed. send CV via email: dinamika.redaktur@yahoo.com

BB pin : 27D0985D

Saturday, March 31, 2012

Syahrizal Koto dalam “Classic Works”

Syahrizal Koto, lahir di Pariaman, 6 September 1960, alumni Fakultas Seni Rupa Jurusan Seni Patung ISI Yogyakarta, menggelar pameran di Gria Santrian Gallery, Hotel Gria Santrian Sanur, Denpasar. Seniman yang sudah banyak berkiprah dan telah melanglang buana diberbagai event serta meraih beberapa penghargaan karya seni patung terbaik ini melakukan pameran tunggal dengan tema “Classic Work”.
Pameran dibuka oleh Dr Martha Tilaar pada hari, Jumat, 16 Maret 2012, hadir dalam pembukaan Mantan Menteri Pariwista I Gede Ardika, akan berlangsung sampai tanggal 10 Mei 2012 dengan memajang lebih dari 20 hasil karya berupa patung.
Syahrizal Koto membuat model karyanya dari tanah liat, karena jenis dan hasil karyanya dapat dengan mudah dan cocok dikonstruksi dengan tanah liat. Rangka patung, yaitu dibuat dari kerangka besi atau kayu yang menopang tanah liat untuk model berukuran besar cukup sulit dibikin, tapi berefek memberikan karakter yang cukup berbeda pada karyanya.
Sesungguhnya, rangka dari sebuah karyanya adalah model-model yang direduksi menjadi hubungan-hubungan gerak dan sikap yang paling sederhana. Membuat model dari tanah liat (kecuali untuk benda sangat kecil yang dapat digenggam dan dibolak-balik dengan tangan) sebenarnya bukan sekadar memijit-mijit dan meremas-remas tanah liat hingga menjadi bentuk yang diinginkan, melainkan ibarat membajui atau memberi daging pada kerangka. Inilah uniknya proses penambahan; sedangkan memahat (batu, misalnya) adalah proses pengurangan.
Patung adalah kerajinan dan sekaligus seni. Kombinasi kerajinan dan seni harus dibangkitkan kembali. Syahrizal Koto melakukannya dengan cara luar-biasa yang menggabungkan keduanya. Selain memandang hasil artistik karyanya, kita dapat belajar menambahkan kategori baru pada pengetahuan dan cara pandang kita terhadap dinamika seni patung.

Friday, March 30, 2012

Merindukan Daripada Soeharto

Tontonan voting naik atau tidaknya BBM April 2012 di Sidang DPR RI layaknya nonton badut bertopeng Tomcat. Kedok beberapa partai koalisi dengan statement-nya menjelang april tak ubah bagai wabah binatang Tomcat. Katanya untuk membasmi hama wereng nyatanya menebar penyakit di masyarakat. Sebuah akal-akalan dari rezim penguasa dengan koalisinya yang katanya reformis tapi menginjak-injak UUD 45 pasal 33.
Tak salah orang merinduken daripada figur Soeharto, begitu kata hasil survey tahun lalu. “Sepenggal rindu dalam nostalgia yang berbalut cinta dan benci” ketika kita melakoni 13 tahun mengarungi era reformasi. Nah, rindu Soeharto dapat dipandang sebagai alamiah manusia yang suka membandingkan sesuatu. Jaman Soeharto semua akal-akalan diatur dengan cantik, kini semua diatur dengan sandiwara busuk yang dipertontonkan pada rakyat, lebih busuk.
Ah, jadi ingat jaman itu, orang miskin pintar bisa jadi profesor, petani makmur, mereka tak bingung menanam dan menjual hasil tanam. Trasmigrasi, koperasi, program KB jalan, teknologi berkembang, kaum profesional dihargai, profesor banyak jadi guru besar di negeri orang,. Begitu antara lain isi hati orang yang merinduken daripada Soeharto.
Terbayang tentang kegemaran Pak Harto dengan tiwul. “Mending makan tiwul, daripada susah cari makan akhirnya jadi gembel. Sekarang yang makan keju itu kan orang-orang yang "mengatasnamakan" rakyat, padahal sebenarnya "memakan rakyat".
Tapi, merujuk filsafat waktu, “Jika masa silam berakibat tidak menentu pada masa kini, maka tidaklah perlu merenungi masa lampau”. Waktu akan terus berjalan dengan kecepatan yang tepat di setiap sudut ruang. Waktu adalah penguasa tanpa batas dan bersifat revolusioner. Dari tontontan sidang Voting BBM, rakyat pasti bisa memilah dan memilih.
Nah, rindu Soeharto dapat dipandang sebagai lokomotif waktu yang berjalan diatas rel politik dengan tetap membawa serba kemungkinan. Mungkin bisa lebih baik atau justru makin fatal. Jika berkaca dari kejadian carut marut di era reformasi ini, maka memang benar politik ini tak lebih dari sebuah harapan tapi sarat dengan kemungkinan-kemungkinan.

Tuesday, March 27, 2012

Dahlan Iskan Presiden RI

Masyarakat kita sangat mudah trenyuh, kasihan, dengan seorang tokoh yang tertindas, suka terkagum dengan orang yang memukau apalagi sosok yang berani, Pengalaman menunjukkan dan membuktikan, Mantan Presiden Megawati teraniaya oleh Orde Baru, Presiden SBY seolah-olah ternistakan oleh Taufik Kiemas. Akhirnya, keduanya jadi pemenang. Nah, bagaimana Dahlan Iskan? Figur Dahlan bulan ini sangat menarik perhatian dan menjadi bintang terang benderang di kegelapan.

Sama dengan popularitas Jokowi yang lebih dulu melambung tatkala dia dengan gagah berani mempromosikan Esemka. Kemudian Esemka tak lulus ujian emisi, Esemka dianggap terlalu gemuk dengan berat sebesar 1.700 Kg. Situasi ini membuat Jokowi seolah-olah tertindas. Akhirnya simpati terhadap Jokowi pun melambung. Di Twiter, Face Book namanya populer dibicarakan.

Dahlan Iskan, dengan latar belakang wartawan, Dahlan biasa bekerja di lapangan. Saat menjadi Dirut PLN, dia dengan gagah berani turun langsung ke tempat terpencil, ke pelosok desa untuk memastikan pelaksanaan proyek PLN. Gaya nyentriknya saat dilantik menjadi menteri juga tak berubah. Tindakan yang ‘tidak lazim’ bagi banyak orang, namun ‘biasa saja’ bagi sang Menteri memakai sepatu cat ke istana,.

Banyak adegan behavior /action dipertunjukan oleh Dahlan, yaitu pernah naik ojek ke Bandara. Yang terakhir tatkala mobil Dahlan ikut tersendat di pintu tol. ada 30-an mobil mandeg, menunggu giliran, lalu dengan sigap Dahlan turun dari mobilnya, menuju pintu tol. Dia memeriksa loket dan menyingkirkan papan penghalang yang ada. Dan tanpa gengsi mengatur lalu lintas dengan meloloskan 100-an mobil tanpa membayar tol.

Jokowi sekarang lagi menunggang Esemka dari Solo ke Jakarta untuk meraih DKI 1, hitungan waktunya 3 bulan lagi yaitu Pilgub DKI dilakukan bulan Juli. sepertinya perjalanan Jokowi akan mulus. Sayangnya, Dahlan Iskan, memerlukan perjalanan masih panjang, 2 tahunan di jalan tol untuk menuju Capres di Tahun 2014.

Kalau saja Pilpres dilakukan bulan ini dan Dahlan ikut bersaing, maka Dahlan Iskan adalah Presiden Republik Indonesia. Presiden bulan ini...

Friday, March 23, 2012

Sang Sebab

Lihat di depan sana, kesetiannya menjanjikan anda sebuah kepastian, menanti anda dengan kesabaran, dengan senyuman. Ialah “Sang Akibat”, menunggu anda disana…

Ia tak pilih kasih untuk menunggu, menunggu apapun, siapapun dan kapanpun. Kehadiranmu disambut sebagai “Sang Sebab” .

Di dunia ini tidak ada sesuatu terjadi tanpa sebab, segalanya terjadi karena sebab penyebab, lahirlah akibat. Akibat akan berproses lagi, berevolusi lagi, dan menjadilah dia sebab. Jadi Sang Sebab menjadi Sang Akibat.

Kita terlahir sebagai manusia mempunyai sebab, mempunyai makna. Sayangnya kita tak diberi hak mengetahui pemaknaan kelahiran kita. Mungkin itu bukan hak dan urusan kita.

Kehidupan adalah gerakan dari ketidaksempurnaan menuju kesempurnaan. Semuanya berproses dan berevolusi. Benda mati berevolusi berubah wujud menjadi bentuk lain, bisa juga berevolusi menjadi bagian dari sebuah makluk hidup. Yang lebih rumit adalah proses evolusi zat hidup (jiwa), dari siapa (sebab) dan akan menjadi siapa (akibat)?.

Manusia kehidupannya mendekati sempurna, disebut makhluk hidup tertinggi dan disempurnakan. Proses evolusinya selain fisik adalah jiwa, intelektual dan spiritual.

Tidak satupun gerakan, evolusi yang terbebas dari hambatan, friksi. Ibarat berjalan maka gaya gravitasi menghalangi kita. jiwa pun berevolusi. Semua proses mendapat halangan, tantangan. Gerakan menuju kesempurnaan akan dihalangi oleh kekuatan ketidak sempurnaan, pun sebaliknya.

Orang jahat, orang kasar, orang picik penghambat semua gerakan menuju kebaikan. Orang baik akan menghalangi semua gerakan menuju keburukan.

Semua berproses, berevolusi sebagai sebab untuk menjadi akibat. Kemudian sebagai akibat akan menjadi awal dari sebuah sebab, demikian seterusnya. Tunggulah aku disana..

Sekarang Sumpah Gaul

Dulu Sumpah Pemuda, Sekarang Sumpah Gaul

Sumpah Pemuda yang diikrarkan oleh para pemuda Indonesia sudah dibuktikan melalui Proklamasi Kemerdekaan. Sebelumnya ada Sumpah Palapa yang diikrarkan oleh Patih Gajah Mada untuk mempersatukan nusantara.

Sekarang? Sumpah itu bukan barang langka, sudah diobral. Ada sumpah serapah. kalau anda usil di jalan maka tak jarang dapat sumpah serapah (umpatan orang). Ada Sumpah jabatan, layak piala bergilir, sudah berapa kali digilir diucapkan oleh pejabat negeri mulai dari Presiden sampai Kepala Desa/Lurah. Ehh..tanggung jawabnya bila melanggar paling dapat Sumpah Serapah. Jadi resikonya sama saja seperti anda yang suka usil dan bikin ulah dijalanan.

Presiden bersumpah, menteri, DPR, semua pejabat disumpah sebelum memangku jabatan, masyarakatpun dalam keseharian, sadar tak sadar sering sumpah-sumpahan.

Tatkala bercakap-cakap atau teleponan dengan teman walaupun yang dibicarakan ringan, sering untuk meyakinkan bahwa yang diceritakan itu benar, dipertegaslah dengan menambahkan kata sumpah. “Sumpah kok, cerita saya ini benar”

Karyawan di kantor saya ketika ditanyakan sesuatu, sering pada awal atau ujung kalimatnya ada kata sumpah. “Saya tak ada ngambil kopi luwak Bapak kok, sumpah!!”. “Sumpah Pak, kemarin saya sakit makanya saya ijin”. Dalam hati, wah, orang ini dulunya pasti sering bohong deh.

Pada anak kecil, ketika mereka lagi ngumpul sama temen sebaya, tak jarang juga pakai kata sumpah. Kalau ada teman yang menyanggah kata-katanya, untuk meyakinkan temannya anak akan menegaskan dengan kata sumpah. “Sumpah, ini milik saya kok!”. Sebuah egoisnya pada masa kanak-kanak.

Dengan orang terdekat istri/suami atau kekasih, jangan ditanya lagi lah, berapa kali kata sumpah terucapkan. Saat sedang bergurau terlontarlah kalimat “ Sumpah, aku cinta kamu”, Bila Dia nya cemburu lalu tak percaya dengan penjelasan kita, satu-satunya senjata pamungkas, berucaplah “ Sumpah, demi Tuhan aku tak ada hubungan kok dengan dia”. Hehe…, entah benar atau bohong urusan karma sumpahnya belakangan.

Itu kebiasaan, keseharian kejadian yang sering di embel-embeli kata sumpah. Kata yang muda namanya Sumpah Gaul, sumpah yang sehari-hari terucap tanpa keterikatan, tak ada tanggung jawab kutukan, hanya ada beban moral jika melanggar.

Nah, kalau Sumpah Jabatan gimana?, Isinya didalamnya hanya “Bahwa saya, untuk…. Bahwa saya, akan …… akan….. Terus jika tidak melakukan akan-akan yang diucapkan itu berani dapat resiko hukuman apa?. Itu yang tak disebutkan.

Sejauh mana sih tanggung jawab moral dari sebuah sumpah jabatan?. Setahu saya sumpah jabatan tidak ada menyebutkan keterikatan apa sebagai akibat tanggung jawab. Terikat apa pejabat yang melangar ikrar dalam sumpah jabatan? Selama ini sih kelihatan mereka aman-aman saja kok.

Sengaja atau tidak, sumpah jabatan tak ubahnya seremonial belaka. Presesinya hanya sebagai pelengkap sebuah rangkaian upacara selamatan yang dikemas dalam Upacara Pelantikan. Hehe.., tak ada bedanya sumpah jabatan dengan sumpah gaul

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites